NAMANYA BEDAK SAPTA KENCANA WANGI. KONON, UNTUK MERACIK BEDAK INI DITUMBALKAN TUJUH PERAWAN SUCI. KARUAN, BEDAK INI MEMILIKI EFEK GAIB YANG SANGAT LUAR BIASA. SEPERTI APA KISAHNYA…?
Dewi Lanjar memang tidak setenar Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan. Meski begitu, penguasa Pantai Utara Laut Jawa ini juga menyimpan banyak cerita misteri. Salah satunya seperti diungkap oleh Lilik Nur Cahyo, seorang pria asal Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kepada Paranormal-Indonesia.com lelaki ini mengaku, bahwa tanpa disengaja dirinya pernah kesasar dan masuk ke alam gaib yang dikuasai oleh pengikut-pengikut Dewi Lanjar.
“Dari pengalaman gaib ini saya semakin percaya dengan cerita tentang keberadaan Dewi Lanjar, tokoh yang sebelumnya saya anggap tahyul itu, ungkap Lilik, memulai kisahnya. Dia juga menyebut, dengan sebab pengalaman itu sebuah misteri kehidupan yang terkubur ratusan tahun bisa diketahuinya
Pengalaman aneh ini sebenarnya berawal ketika lelaki yang jarang menetap karena sering berkelana ini berniat hendak mencari apa yang disebutnya sebagai Klanceng Putih. Ini adalah sarang atau rumah tawon yang dipercaya memiliki kekuatan mistis.
“Sebelumnya saya menerima pesanan barang itu dari seorang pemilik kapal ikan yang tinggal di Kecamatan Sarang,” kenang Lilik.
Kecamatan Sarang adalah sebuah wilayah di ujung timur Kabupaten Rembang, yang berbatasan langsung dengan wilayah Jawa Timur. Menurut keyakinan pemilik kapal ikan tersebut, jika Klanceng Putih dipasang pada alat tangkap ikan atau jaring, maka akan membuat hasil tangkapannya melimpah ruah. Oleh karena itulah juragan kapal itu berani membeli Klanceng mistis ini. Namun, Lilik pantang menyerah. Bahkan, sebuah rumah tawon yang bernama Klanceng demi sebuah barang yang diincarnya, dia rela membelinya dengan harga jutaan rupiah, pergi ke sebuah tempat yang dikeramatkan. Namanya saja mengandung kekuatan orang. Tempat itu adalah pulau Marongan, mustika, ternyata tidak mudah untuk sebuah pulau kecil demi mendapatkan Klanceng Putih. Pulau ini berada diutara wilayah Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang.
“Saya mendapat informasi, di pulau ini banyak Klanceng Putih. Makamya saya nekat memburunya ke sana,” Lebih jauh dia berkisah.
Di pulau dengan pasir putih yang mulai rusak terkena abrasi itulah, dirinya memulai sebuag ritual gaib. Dalam ritual itu, pertama kali yang dia lihat adalah peri-peri jahat dan aneka mahluk gaib lainnya. Mahluk itu berusaha menyerangnya namun dengan mudah dia berhasil mengusirnya. Setelah berhasil melewati sekelompok mahluk jahat itu, lelaki yang juga akrab dipanggil Ki Jaka Lodang ini akhirnya tersesat di hutan gaib yang disebutnya sebagai Alas Lali Jiwa. Hutan gaib itulah yang bisa membuat siapapun yang masuk ke dalamnya menjadi linglung dan lupa akan tujuannya. Bahkan, bisa-bisa membuat orang tersesat di alam gaib selama-lamanya. Beruntung bagi Lilik, karena dia tidak tersesat di hutan gaib Alas Lali Jiwa. Dengan cara mengetuk-ngetuk tanah dan mendengarkan suara yang ditimbulkannya, dia bisa konsentrasi penuh. Akhirnya, Lilik bisa melewati Alas Lali Jiwa dengan selamat.
Setelah melewati hutan gaib tersebut, Lilik bertemu dengan tiga orang gadis belia yang sangat cantik jelita. Mereka mengajaknya bermain ke rumahnya. Di rumah mewah itulah Lilik mulai tergoda. Hingga akhirnya dia lupa diri, dan kemudian bermesraan dengan ketiganya.
“Coba bayangkan, laki-laki mana yang tahan Mas, kalau terus-terusan digoda gadis yang cantiknya sulit saya lukiskan dengan kata-kata,” ungkap Lilik sambil tersipu.
Setelah bermesraan, mereka lalu berbicara banyak hal. Salah satu gadis itu juga mengungkapkan kalau Lilik tidak bisa membawa bedak yang dijaga tiga gadis itu, lantaran dirinya telah melakukan hubungan badan dengan mereka.
Karena tidak mengerti maksud omongan itu, Lilik menjadi bingung. Begitu juga tiga gadis itu, juga ikut bingung. Sehingga salah satu diantaranya bertanya, “Sebetulnya kamu ke sini untuk mencari apa?” tanya salah seorang wanita yang ada di hadapan Lilik.
“Aku mencari Klanceng Putih!” jawab Lilik, singkat.
“Kamu tidak bermaksud mengambil bedak itu?” tanya gadis itu lagi.
Karena tidak mengerti tentang bedak yang dimaksud, akhirnya Lilik minta penjelasan. Tiga wanita yang mengaku ditugasi menjaga bedak keramat itu akhirnya bercerita, bahwa bedak Itu adalah Bedak Sapta Kencana Wangi, yang disebutnya sebagai bedak kepunyaan Dewi Lanjar, Bedak itu sengaja disimpan di Pulau Marongan karena menjadi rebutan banyak pencari benda sakti.
“Bedak itu tersimpan di dalam guci emas di areal yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah ketiga gadis itu” kenang Lilik.
Menurut sebuah kisah, Dewi Lanjar adalah anak seorang raja. Dia pingin menyatukan kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara di bawah Brawijaya. Namun bukan dengan pertumpahan darah. Oleh karena itulah dia memanfaatkan jasa dukun-dukun sakti. Salah satunya dengan membuat Bedak Sapto Kencana Wangi. Dengan bedak inilah wajah Dewi Lanjar menjadi cantik jelita, sehingga banyak raja yang tergila-gila dan bertekuk lutut padanya. Tidak hanya harta benda, kerajaan yang dimilikinya pun rela diserahkan. Dengan taktik inilah kerajaan-kerajaan di Nusantara bisa disatukan di bawah kerajaan Brawijaya.
Entah benar atau tidak kisah tersebut, namun di mata sejumlah supranaturalis Tanah Jawa, Bedak Sapta Kencana Wangi memang dipercaya memiliki kekuatan mistis yang luar biasa. Bedak ini dibuat oleh dukun sakti pada masa Brawijaya. Racikan yang digunakan juga bahan pilihan, yakni berasal dari rambut, kulit, keringat dan sperma tujuh perawan cantik jelita. Kulit ari tujuh gadis belia yang mulus dan indah itu dikerok untuk dibuat bedak. Seluruh rambut yang melekat di badannya juga dicukur habis untuk bahan baku bedak, Dengan kekuatan mistis, tujuh perawan itu dirangsang agar mengeluarkan sperma tanpa mereka harus kehilangan keperawanannya.
“Setelah itu mereka dibunuh. Ruhnya dijadikan satu dengan bedak Sapta Kencana Wangi” jelas Lilik.
Memang mengerikan, tapi siapa bisa menolak untuk dijadikan tumbal kerajaan.
Seiring dengan berjalannya sang waktu, cerita tentang kekuatan Bedak Sapta Kencana Wangi itu menyebar di lingkungan ratu-ratu dan permaisuri. Apa yang kemudian terjadi? Dengan berbagai cara, mereka berusaha untuk mendapatkannya. Karena itulah, hanya gara-gara bedak, ketentraman sebuah kerajaan besar terancam. Akhirnya, bedak itu disimpan di sebuah tempat yang jauh dari kerajaan. Persisnya, sebuah tempat angker yang ada di tengah-tengah laut bernama Pulau Marongan.
Kabarnya, sudah lebih dari seribu tahun bedak itu terpendam. Tidak ada seorang pun yang mengetahui keberadaannya. Dan tanpa sengaja, Lilik mengetahui tempat penyimpanan bedak yang dulu pernah diperebutkan itu. Namun tidak mudah untuk mengambilnya. Itu karena bedak itu dijaga berlapis-lapis kekuatan gaib yang tak mudah ditundukkan. Lilik sendiri juga mengaku tidak mampu mengambilnya.
“Hanya kerjasama dengan seorang wanita yang memiliki keberanian dan tekad yang kuat, mungkin bedak itu bisa diambil. Andaikan bedak itu bisa diambil, khasiatnya tentu luar biasa. Wanita di mana pun pasti ingin memakainya. Sebab dengan memakai bedak ini, wanita paruh baya sekalipun akan berubah menjadi cantik seperti gadis belasan tahun,” papar Lilik, yang mengaku sulit mencari wanita khusus seperti yang diharapkannya.
Seperti yang diungkapkan oleh tiga gadis penjaga bedak itu, dengan melulurkan bedak pada seluruh badan, maka kulit tubuh akan menjadi putih. Payudara yang semula kendor akan kencang seperti gadis belasan tahun. Begitu juga organ vital, juga akan kembali seperti perawan.
“Adapun ritual pemakaian bedak itu dilakukan pada malam Jum’at. Setelah seluruh kulit badan dilulur dengan bedak, kemudian memakai baju tidur warna kuning. Di bawah ranjang bisa ditaburkan aneka bunga-bungaan. Sebab aroma bunga tersebut akan terserap oleh tubuh. Sehingga badan akan harum baunya,” ungkap Lilik.
Selain akan memiliki kecantikan yang luar biasa ditambah kencangnya seluruh permukaan kulit tubuh, si wanita yang menggunakan bedak Sapta Kencana Wangi juga memiliki kekuatan mistis yang luar biasa. Seluruh permintaannya bakal dipenuhi oleh lawan bicaranya. Bahkan seorang laki-laki akan takut memandangnya. Mereka akan patuh pada apa yang diucapkan oleh orang yang menggunakan bedak Sapta Kencana Wangi.
Tapi, memang tak mudah mendapatkan bedak dengan kadar mistik yang sangat tinggi itu. Karena itu, mungkin apa yang disebut sebagai bedak Sapta Kencana Wangi hanya tinggal menjadi sebuah legenda.
“Tapi, dengan pengalaman saya ini, setidaknya saya pribadi merasa yakin kalau barang bertuah itu memang ada. Sayang, saya tidak bisa membawa bedak itu ke alam nyata sesal Lilik alias Ki Joko Lodhang. ©️KyaiPamungkas.
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: dukun.digital
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)